“Setiap komponen pada alat berat harus kita rawat agar tetap berada pada kondisi prima. Bahkan perawatan harus dilakukan dari komponen paling sederhana.”

Perawatan Electric Wiring pada Alat Berat

Instalasi electrical wiring pada alat berat perlu dilakukan dengan prosedur yang benar untuk menjaga performa unit dalam kondisi yang prima. Selain itu perlu dilakukan perawatan terhadap kondisi wiring dari kemungkinan kerusakan yang terjadi. Akan terjadi beberapa masalah apabila tidak dilakukan perawatan pada instalasi electrical wiring. Berikut adalah hal-hal yang akan terjadi;

A. Kerusakan kabel dan konektor
Kabel dan konektor yang terpasang pada unit sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan air dan panas, baik panas matahari maupun panas yang berasal dari mesin itu sendiri. Hal ini membuat umur kabel dan konektor menjadi lebih cepat mengalami kerusakan karena terjadi deformasi pada bahan yang digunakan. Untuk itu diperlukan penanganan dalam melakukan perawatan terhadap wiring system.

B. Kerusakan kontak konektor
Kerusakan pada kontak dari suatu konektor adalah masalah yang sering terjadi. Penyebab kerusakan ini sendiri biasanya terjadi saat pemasangan yang tidak benar (sempurna), selain itu dapat juga disebabkan oleh terjadinya korosi ataupun oksidasi. Jika hal ini terjadi akan menyebabkan intermitten pada electrical system.

C. Proses penyambungan kabel yang tidak tepat
Proses penyambungan kabel dengan cara crimping juga harus memperhatikan prosedur yang benar. Jika pada saat proses crimping dilakukan dengan cara yang tidak tepat maka dapat menyebabkan kabel tidak tersambung dengan sempurna ataupun dapat menyebabkan putus pada kabel.

D. Pelepasan konektor tidak sesuai prosedur
Pada saat melakukan remove pada komponen electric dan harus melepaskan konektor, maka prosedur yang benar pada saat pelepasan konektor adalah dengan cara memegang pada bagian konektor. Tidak dianjurkan melepaskan konektor dengan menarik kabelnya karena hal ini akan menyebabkan disconnection pada kabel.

E. Penyemprotan air ke konstruksi konektor
Konstruksi konektor yang terpasang pada alat berat sudah didesain sedemikian rupa oleh pabrik untuk mencegah air dapat masuk ke dalam. Tetapi jika air bertekanan tinggi disemprotkan ke konektor, maka air dapat masuk ke konektor dengan menyebabkan short circuit pada sistem electric. Untuk mencegah hal ini, maka hindari menyemprotkan air bertekanan ke arah konektor.

F. Masuknya grease ke dalam konektor
Jika grease atau oli masuk ke dalam konektor, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada pin konektor. Untuk mencegah hal tersebut, maka lakukan pembersihan konektor dari grease dan oli dengan menggunakan lap kain yang bersih.

Untuk menjaga wiring tetap berada pada kondisi yang prima. Berikut adalah salah satu yang dapat Anda lakukan untuk melakukan perawatan pada wiring.

A. Sudut penekukan kabel

Keterangan gambar diatas
Sebelum : kabel tertekuk dengan radius yang kecil sehingga berpotensi kabel putus.
Sesudah : Dengan membuat tekukan dengan radius yang lebih besar, stress point pada kabel menjadi lebih kecil. Kondisi demikian membuat kabel menjadi lebih awet. Reposisi dan pastikan radius dari tekukan kabel adalah 6 kali dari diameter kabel. Fixed posisi dari kabel dengan menggunakan clamp dan bolt, tierap atau media lainnya sehingga kabel pada posisi aman.

B. Pemberian conduit kabel

Keterangan gambar diatas
Sebelum : kabel yang terpasang pada komponen dalam posisi telanjang (tidak terlindungi), hal ini dapat berpotensi kerusakan pada kabel akibat dari panas dan putus.
Sesudah: perbaikan dilakukan dengan memberikan spiral conduit sehingga kabel lebih terlindungi aman.

C. Pemberian clamp pada instalasi kabel

Keterangan gambar diatas
Sebelum : Kabel terkena beban pada komponen sehingga dapat mengakibatkan kabel bergerak dan mengalami gesekan ketika terjadi getaran pada saat mesin dalam posisi berjalan.
Sesudah : Perbaikan dilakukan dengan memberikan clamp pada kabel sehingga mengurangi gerakan dan resiko kabel mengalami gesekan menjadi lebih kecil.

D. Instalasi hose dan wiring terpisah

Keterangan gambar diatas
Sebelum : Pemasangan kabel dan hose digabung menjadi satu.
Sesudah : Perbaikan dilakukan dengan memberikan clamp yang terpisah antara hose dan kabel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya gesekan antara hose dan kabel, dikarenakan hose dapat bergerak saat mendapatkan tekanan pada system hydraulic.