Alat berat tambang diperlukan untuk mengebor, menggali, memuat, dan mengangkut komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan tambang. Dan alat berat tersebut tidak dapat berjalan tanpa bahan bakar. Bahan bakar adalah salah satu komponen berbiaya terbesar dalam pengoperasian di lokasi tambang di seluruh dunia. Itulah mengapa perusahaan tambang terus-menerus mencari cara untuk beroperasi dengan lebih efisien dan mengurangi penggunaan bahan bakar.
Salah satu hal yang menciptakan pemborosan terbesar bahan bakar adalah waktu idle — ketika alat berat beroperasi, namun dalam kondisi sedang tidak produktif. Sejumlah waktu idle telah diantisipasi; misalnya, ketika truk angkut menunggu pemuatan dari shovel. Namun, sering kali waktu idle diakibatkan karena pengoperasian yang tidak efisien dan, terutama, kinerja operator yang berada di bawah standar.
Sistem teknologi yang melacak dan memonitor penggunaan alat berat dapat memberikan informasi yang membantu untuk mengidentifikasi praktik pengoperasian yang buruk — seperti waktu pergantian yang tidak efisien, penempatan loader atau truk angkut yang tidak benar, dan pemilihan gigi yang tidak tepat. Penggunaan dan produktivitas alat berat dapat dilacak berdasarkan jenis alat berat dan operator. Setelah praktik yang buruk diidentifikasi, langkah-langkah dapat diambil untuk mengatasi ketidakefisiensian ini.
Ketika operator menjadi lebih produktif, waktu idle alat berat akan berkurang dan, sebagai akibatnya, bahan bakar yang dibakar lebih sedikit — kontributor yang besar untuk menurunkan biaya per ton dan meningkatkan profitabilitas.