by grindtech | Jul 17, 2019 | Info
Apa Itu Load Bank?
Mungkin Anda pernah penasaran, bagaimana produsen genset bisa yakin bahwa genset hasil produksi mereka benar-benar bisa menanggung beban sebagaimana diiklankan? Atau jika Anda mau membeli genset bekas dari Semarang (misalnya), bagaimana Anda bisa yakin genset tersebut mampu menanggung beban listrik di pabrik Anda yang di Surabaya?
Seorang pemilik genset juga seharusnya bertanya, bagaimana dia bisa yakin bahwa gensetnya masih dalam kondisi prima, bisa mengatasi besaran dan karakter beban di pabriknya jika listrik padam nanti?
Selain genset, UPS juga membutuhkan pengujian dengan menggunakan Load Bank, khususnya UPS dengan kapasitas besar. Bagaimana caranya?
Ternyata ada alat untuk menguji ketahanan dan kapasitas genset itu! Istilah yang umum digunakan adalah Dummy Load, atau Load Bank. Sama seperti barbel di pusat kebugaran kita, Load Bank bukan beban yang nyata, namun dapat digunakan untuk menyimulasikan beban nyata untuk menguji apakah sebuah genset dalam kondisi prima.
Cara Kerja Load Bank
Load Bank menyimulasikan beban nyata dengan menggunakan komponen pengonversi energi listrik menjadi energi panas. Listrik yang masuk ke Load Bank tidak digunakan untuk pekerjaan nyata apapun kecuali menghasilkan panas. Karena itu, komponen yang biasa digunakan adalah heater atau pemanas.
Biasanya, agar pemanas tersebut tidak overheating, sebagian kecil listrik juga dipakai untuk memutar kipas untuk mendinginkan panas yang dihasilkan oleh semua heater itu.
Ada pula bentuk load bank yang lebih sederhana, yang menggunakan air bercampur garam. Listrik dari genset dimasukkan ke dalam air garam. Listrik akan mengalir melalui air dan memanaskannya.
Alat ini sangat sederhana, dan bisa dibuat dengan sangat mudah. Cukup gunakan drum kosong, isi dengan air hingga ketinggian 70%, campurkan garam secukupnya, lalu alirkan listrik tiap fasa dari generator ke dalam air melalui Bus Bar tembaga. Semakin banyak luas penambang bus bar yang masuk ke dalam air, semakin besar pula beban yang ditanggung genset.
Namun kelemahan Load Bank air garam ini adalah gelembung-gelembung udara yang muncul saat air mulai mendidih. Gelembung-gelembung ini mengganggu transfer listrik, sehingga simulasi beban load bank menjadi tidak bisa terkendali dengan baik. Karena itu, load bank air garam biasanya hanya digunakan untuk genset kapasitas kecil (di bawah 200KVA) dan hanya dalam waktu singkat.
Fitur Load Bank
Load Bank tidak sekedar menyimulasikan beban, namun juga ‘pergerakan’ beban. Dalam pemakaian riil, genset akan menghadapi beban kejut, beban turun naik, juga beban overload. Genset yang prima seharusnya bisa menghadapi semua pergerakan beban tersebut.
Load Bank yang lebih canggih lagi bisa mensimulasikan Power Factor. Load Bank semacam ini biasanya dilengkapi dengan serangkaian Capacitor Bank atau Inductor Bank, yang tentunya akan menambah biayanya, namun memungkinkan kita menguji genset dengan lebih lengkap.
Dari mana Mendapatkan Load bank
Kini banyak sekali vendor dari luar maupun dalam negeri yang bisa membuatkan Load Bank untuk Anda. Jika Anda butuh yang sederhana saja, Load Bank air garam mungkin bisa jadi pilihan Anda. Namun untuk pengujian secara lengkap dan dalam durasi lama, Anda perlu pertimbangkan Load Bank yang lebih canggih. Dan untuk mendapatkannya, Anda dapat menyewa kepada vendor yang sekarang banyak bertebaran di kota kota besar.
Apapun keputusan Anda dalam pengadaan Load Bank, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu:
- Kapasitas Maksimal yang akan diuji. Berapa KVA kapasitas Prime dan Standby genset Anda?
- Parameter pengujian. Apakah Anda memerlukan pengujian beban kejut, atau Power Factor?
Demikian sekilas info mengenai Load Bank. Semoga bermanfaat!
by grindtech | Jul 16, 2019 | Info
Dengan mengetahui kode plat alat berat setidaknya kita bisa mengetahui darimana dan kapan di produksi, kemudian kita juga mengetahui berat kendaraan tersebut, sebgai contoh:
Sebagai Contoh Serial Kode Plat Komatsu gambar diatas:
- Model : PC 200-8
- Serial NO : C63894
- Manufact. Year : 2010
- MASS : 20580
- Engine Power : 110
Untuk membaca atau mengetahui kode diatas adalah sebegai berikut :
Model : PC 200-8 :
- PC = Power Crawler
- 200 = Berat Unit sekitar 20 Ton (seandainya tertera 400 berarti berat unit sekitar 40 Ton)
- -8 = Generasi ke 8, setiap ada perubahan pada unit maka angka diujungnyapun juga akan berubah/bertambah.
Serial No : C63894 :
- C = Perakitan Unit Tersebut dilakukan di Thailand (Kode “J” untuk Jakarta, dan Kode “3” berarti perakitan dilakukan di jepang)
- 63894 = kode produksi
Manufact. Year : 2010 = tahun pembuatan
MASS : 20580 = berat unit yaitu 20580 kg atau 20,58 ton
Engine Power : 110 = Kekuatan mesin/Torque Engine/Engine Power/Horse Power adalah 110 kW
by grindtech | Jul 16, 2019 | Info
Alat berat tambang diperlukan untuk mengebor, menggali, memuat, dan mengangkut komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan tambang. Dan alat berat tersebut tidak dapat berjalan tanpa bahan bakar. Bahan bakar adalah salah satu komponen berbiaya terbesar dalam pengoperasian di lokasi tambang di seluruh dunia. Itulah mengapa perusahaan tambang terus-menerus mencari cara untuk beroperasi dengan lebih efisien dan mengurangi penggunaan bahan bakar.
Salah satu hal yang menciptakan pemborosan terbesar bahan bakar adalah waktu idle — ketika alat berat beroperasi, namun dalam kondisi sedang tidak produktif. Sejumlah waktu idle telah diantisipasi; misalnya, ketika truk angkut menunggu pemuatan dari shovel. Namun, sering kali waktu idle diakibatkan karena pengoperasian yang tidak efisien dan, terutama, kinerja operator yang berada di bawah standar.
Sistem teknologi yang melacak dan memonitor penggunaan alat berat dapat memberikan informasi yang membantu untuk mengidentifikasi praktik pengoperasian yang buruk — seperti waktu pergantian yang tidak efisien, penempatan loader atau truk angkut yang tidak benar, dan pemilihan gigi yang tidak tepat. Penggunaan dan produktivitas alat berat dapat dilacak berdasarkan jenis alat berat dan operator. Setelah praktik yang buruk diidentifikasi, langkah-langkah dapat diambil untuk mengatasi ketidakefisiensian ini.
Ketika operator menjadi lebih produktif, waktu idle alat berat akan berkurang dan, sebagai akibatnya, bahan bakar yang dibakar lebih sedikit — kontributor yang besar untuk menurunkan biaya per ton dan meningkatkan profitabilitas.
by grindtech | Jul 7, 2019 | Info
“Setiap komponen pada alat berat harus kita rawat agar tetap berada pada kondisi prima. Bahkan perawatan harus dilakukan dari komponen paling sederhana.”
Perawatan Electric Wiring pada Alat Berat
Instalasi electrical wiring pada alat berat perlu dilakukan dengan prosedur yang benar untuk menjaga performa unit dalam kondisi yang prima. Selain itu perlu dilakukan perawatan terhadap kondisi wiring dari kemungkinan kerusakan yang terjadi. Akan terjadi beberapa masalah apabila tidak dilakukan perawatan pada instalasi electrical wiring. Berikut adalah hal-hal yang akan terjadi;
A. Kerusakan kabel dan konektor
Kabel dan konektor yang terpasang pada unit sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan air dan panas, baik panas matahari maupun panas yang berasal dari mesin itu sendiri. Hal ini membuat umur kabel dan konektor menjadi lebih cepat mengalami kerusakan karena terjadi deformasi pada bahan yang digunakan. Untuk itu diperlukan penanganan dalam melakukan perawatan terhadap wiring system.
B. Kerusakan kontak konektor
Kerusakan pada kontak dari suatu konektor adalah masalah yang sering terjadi. Penyebab kerusakan ini sendiri biasanya terjadi saat pemasangan yang tidak benar (sempurna), selain itu dapat juga disebabkan oleh terjadinya korosi ataupun oksidasi. Jika hal ini terjadi akan menyebabkan intermitten pada electrical system.
C. Proses penyambungan kabel yang tidak tepat
Proses penyambungan kabel dengan cara crimping juga harus memperhatikan prosedur yang benar. Jika pada saat proses crimping dilakukan dengan cara yang tidak tepat maka dapat menyebabkan kabel tidak tersambung dengan sempurna ataupun dapat menyebabkan putus pada kabel.
D. Pelepasan konektor tidak sesuai prosedur
Pada saat melakukan remove pada komponen electric dan harus melepaskan konektor, maka prosedur yang benar pada saat pelepasan konektor adalah dengan cara memegang pada bagian konektor. Tidak dianjurkan melepaskan konektor dengan menarik kabelnya karena hal ini akan menyebabkan disconnection pada kabel.
E. Penyemprotan air ke konstruksi konektor
Konstruksi konektor yang terpasang pada alat berat sudah didesain sedemikian rupa oleh pabrik untuk mencegah air dapat masuk ke dalam. Tetapi jika air bertekanan tinggi disemprotkan ke konektor, maka air dapat masuk ke konektor dengan menyebabkan short circuit pada sistem electric. Untuk mencegah hal ini, maka hindari menyemprotkan air bertekanan ke arah konektor.
F. Masuknya grease ke dalam konektor
Jika grease atau oli masuk ke dalam konektor, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada pin konektor. Untuk mencegah hal tersebut, maka lakukan pembersihan konektor dari grease dan oli dengan menggunakan lap kain yang bersih.
Untuk menjaga wiring tetap berada pada kondisi yang prima. Berikut adalah salah satu yang dapat Anda lakukan untuk melakukan perawatan pada wiring.
A. Sudut penekukan kabel
Keterangan gambar diatas
Sebelum : kabel tertekuk dengan radius yang kecil sehingga berpotensi kabel putus.
Sesudah : Dengan membuat tekukan dengan radius yang lebih besar, stress point pada kabel menjadi lebih kecil. Kondisi demikian membuat kabel menjadi lebih awet. Reposisi dan pastikan radius dari tekukan kabel adalah 6 kali dari diameter kabel. Fixed posisi dari kabel dengan menggunakan clamp dan bolt, tierap atau media lainnya sehingga kabel pada posisi aman.
B. Pemberian conduit kabel
Keterangan gambar diatas
Sebelum : kabel yang terpasang pada komponen dalam posisi telanjang (tidak terlindungi), hal ini dapat berpotensi kerusakan pada kabel akibat dari panas dan putus.
Sesudah: perbaikan dilakukan dengan memberikan spiral conduit sehingga kabel lebih terlindungi aman.
C. Pemberian clamp pada instalasi kabel
Keterangan gambar diatas
Sebelum : Kabel terkena beban pada komponen sehingga dapat mengakibatkan kabel bergerak dan mengalami gesekan ketika terjadi getaran pada saat mesin dalam posisi berjalan.
Sesudah : Perbaikan dilakukan dengan memberikan clamp pada kabel sehingga mengurangi gerakan dan resiko kabel mengalami gesekan menjadi lebih kecil.
D. Instalasi hose dan wiring terpisah
Keterangan gambar diatas
Sebelum : Pemasangan kabel dan hose digabung menjadi satu.
Sesudah : Perbaikan dilakukan dengan memberikan clamp yang terpisah antara hose dan kabel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya gesekan antara hose dan kabel, dikarenakan hose dapat bergerak saat mendapatkan tekanan pada system hydraulic.