Tips Keselamatan Saat Menggunakan Alat Berat
10 Tips Keselamatan Operator Alat Berat
Alat berat dapat membuat pemandangan yang sangat mengesankan dan menakutkan. Menyerupai binatang besar dari logam dan kawat, konstruksi ini memungkinkan manusia untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya tidak mungkin dilakukan. Namun seperti halnya alat yang kuat, kehati-hatian harus diambil ketika menangani peralatan konstruksi.
Sangat penting untuk tetap aman saat menangani segala jenis alat berat termasuk lift, excavator, dll. Ini terutama berlaku jika Anda baru menangani alat berat dan mesin. Berikut adalah 10 tips untuk menjaga Anda, semua orang di sekitar Anda, dan peralatan tetap aman.
1. Pastikan Anda memiliki pelatihan yang tepat sebelum Anda mendapatkan peralatan.
Bahkan sebelum memasang peralatan, pastikan Anda tahu cara alat berat beroperasi. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan meninjau operasi dan pemeliharaan manual pabrikan. Pekerja yang tidak layak atau kurang terlatih menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain di lokasi kerja. Pastikan untuk merinci apa yang akan Anda lakukan dengan peralatan kepada profesional yang Anda sewa. Mereka akan penuh dengan saran yang diisi oleh para ahli.
2. Berhati-hatilah saat memasang unit konstruksi.
Apa cedera paling umum yang terkait dengan tempat kerja konstruksi? Batu bata yang jatuh? Crane terbalik? Pelaku pelarian? Sebenarnya cedera yang berhubungan dengan konstruksi yang paling umum adalah yang berasal dari masuk dan keluar unit. * Karena itu penting ketika menaiki unit untuk memastikan bahwa Anda mengenakan sarung tangan dan sepatu bot dan memiliki pegangan yang aman pada anak tangga kendaraan. Dalam kondisi hujan atau berlumpur, lakukan kewaspadaan tambahan saat memegang atau melangkah lebih sulit untuk digenggam.
3. Pastikan tidak ada orang di area operasi.
Orang suka menonton mesin konstruksi beraksi. Bahkan jika ini berarti berkerumun di sekitar backhoe karena tidak lebih dari menggali lubang. Setiap operator peralatan yang berpengalaman tahu ini menciptakan lingkungan berisiko tinggi ketika sekelompok penonton ada di sekitar alat berat yang kuat ini. Operator darat harus menjauhi alat berat yang beroperasi, untuk meminimalkan kemungkinan cedera pada diri mereka sendiri. Operator mesin harus menggunakan klakson atau saluran komunikasi untuk memperingatkan mereka yang ada di tanah agar tetap terang.
4. Selalu pakai alat pelindung.
Perlengkapan pelindung termasuk topi keras, kacamata, perlengkapan jatuh, dan banyak lagi. Selalu lebih baik menjadi proaktif daripada reaktif. Mengenakan alat pelindung adalah contoh utama dari ini. Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD), pekerja konstruksi sangat mengurangi risiko kecelakaan umum di lokasi konstruksi. Peralatan pelindung umum termasuk rompi visibilitas tinggi, topi keras, sarung tangan, kacamata, dan peralatan pelindung jatuh. Meskipun mungkin terlihat rumit, tujuan dari roda gigi adalah untuk kesejahteraan pemakainya.
5. Jangan pernah melebihi muatan unit yang ditentukan.
Setiap mesin memiliki manual pabrik terkait untuk operasi dan pemeliharaan. Dalam dokumen ini, muatan maksimum yang dapat ditangani kendaraan diuraikan. Jangan pernah melebihi muatan alat berat karena hal ini sangat meningkatkan risiko kegagalan fungsi seperti gangguan mesin atau bahkan rollover mesin.
6. Saat mengoperasikan unit, kenakan sabuk pengaman Anda.
Meskipun mungkin tampak lebih berlaku untuk mengoperasikan mobil. Mantra mengenakan sabuk pengaman Anda juga berlaku untuk kendaraan konstruksi. Meskipun ada banyak pertahanan yang seharusnya tidak mengenakan sabuk pengaman, itu bisa menyelamatkan nyawa operator. Dalam hal terjadi rollover (di mana mesin konstruksi jatuh karena beberapa kerusakan), sabuk pengaman bisa menjadi satu-satunya penentu antara hidup dan mati.
7. Waspada saat mendukung kendaraan konstruksi.
Memajukan mesin besar ke depan bisa menimbulkan bahaya. Memindahkannya secara terbalik hanya meningkatkan risiko situasi. Saat memundurkan kendaraan, operator harus memastikan tidak ada penghalang atau orang di belakangnya. Untuk melakukan ini, operator perlu keluar dari kendaraan dan secara fisik memeriksa untuk memastikan perimeter aman. Selain itu, mengamati cermin sambil bergerak mundur harus memungkinkan operator untuk sadar situasi.
8. Waspadai penghalang di atas kepala atau tanah.
Banyak penghalang dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi operator alat berat, beberapa di antaranya tidak mudah terlihat. Seorang operator harus sangat berhati-hati terhadap sulitnya melihat saluran listrik, jarak bebas overhead, atau saluran utilitas bawah tanah. Sebelum menggali, pastikan untuk melakukan riset lokasi untuk memastikan tidak ada pipa bawah tanah atau penghalang bawah tanah lainnya yang dapat menimbulkan risiko bagi operator mesin. Menghindari halangan umum ini dapat memastikan lokasi konstruksi aman dan tidak menimbulkan kerusakan tambahan.
9. Buka mata untuk melihat titik-titik buta kendaraan konstruksi.
Mari kita kembali ke analogi mobil. Seperti halnya mobil, kendaraan konstruksi memiliki area yang tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan cermin di kabin operator. Untuk mengukur secara akurat bahwa area-area ini bebas dari halangan atau manusia, operator harus secara fisik meninggalkan kabin dan melakukan inspeksi visual. Meskipun terlihat membosankan, inspeksi visual ini sangat mengurangi risiko kecelakaan yang terjadi di lokasi konstruksi.
10. Komunikasi adalah kunci.
Sistem komunikasi yang dirancang dengan baik adalah perlindungan terbaik terhadap kecelakaan terkait konstruksi. Baik melalui radio dua arah, walkie-talkie, atau sistem lain, komunikasi yang efektif sangat penting untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja. Mengkomunikasikan status terkini dari situs konstruksi memungkinkan semua operator yang hadir untuk tetap mendapat informasi dan menghindari bahaya.